Aku terjaga sejak kata-kata culas tertuju padaku...
menikam jantungku tapi aku tiada mati jua
Aku terjaga menatap layar yang penuh caci maki dan rasa jijik karena mengenalku.
Aku diam mengendalikan hati yang ingin berteriak membalas kata-kata culasnya tapi aku tak mampu untuk melakukannya.
Aku tak mampu untuk membalasnya dengan seribu caci maki untuknya.
Aku tak mampu untuk melakukan hal yang menyakitkan itu.
Mungkin hatiku ingin dan hatiku menyusun tinggi kebencian itu.
Rasanya bukan kelegaan tapi sakit tak terkira
Aku tak mampu meneruskan rasa sakit itu...
Aku berhenti menanam kebencian itu.
Aku berhenti ditengah-tengah jalan ketika aku sudah berjalan menuju pembalasan.
Aku menangis, tertunduk dalam lantunan bait-bait doa.
"Tidak ada kata-kata buruk dalam sebuah bait-bait doa" | (foto dari http://hadianiarrahmi.files.wordpress.com) |
"Ya Allah, Engkau Maha Tahu bahwa yang mereka tuduhkan padaku adalah semu, Engkau Maha Tahu bahwa tiada niatan jelek sedikitpun dengan semua yang terjadi ini.
Aku tak mampu menahan sakitnya hati ini dihina tapi aku Bersyukur Engkau tak pernah hinakan diriku.
Hanya karena harta dia demikian benci dan iri padaku, aku bersedih karena aku cuma manusia yang hina yang mengharap balasan cinta kasih karena ikatan aku dan pembenciku itu adalah ikatan sampai mati, aku mengasihinya meski dia selalu membenciku.
Maka aku meminta PadaMu untuk MengasihiNya, Membalas segala kebaikannya, MelindungiNya selalu"
Amiiin.
Aku tahu dan yakin bait-bait doaku Kau Dengar dan Malaikatpun membalas doaku dengan..."Begitu juga dengan kau".
Tiada merugi kita dalam berdoa,mendoakan orang yang membenci kita sekalipun.
Aku bersimpuh dalam doa hanya KepadaMu...Allah Ta'ala.
Ramadhan ke 17 di 1431H
*sekalipun kau tikam aku...kematianku datang hanya pada saat Allah Yang Meminta*
No comments:
Post a Comment