Sunday, February 27, 2011

dengan Damai

*Negara Tropis Panasnya Diruntuhkan oleh Dinginnya Angin Meniup Hujan*

Awal jatuh aku merasa seseorang bahkan beberapa orang sengaja menjatuhkanku.
Aku sibuk terkubur dalam kesedihan dan merutuk betapa teganya mereka.
Awal jatuh aku sibuk menimbun diriku sendiri dalam kegelapan sakitnya hati.

Begitu aku merenung dalam sunyi, aku berbalik memarahi diriku.
Kenapa aku tidak melihatnya kesedihan dan jatuhnya kami sebagai anak tangga rapuh yang harus dilalui.
Kenapa aku hanya meratapi diri tanpa melihat bahwa semua ini sudah garisanNya di tanganku yang harus kami lalui.
Kenapa aku hanya terpaku melihat sedihnya hati ini.

Kesedihan itu datang memang harus menyapa kami untuk menyibakkan hal-hal yang tak terlihat oleh kami dengan jernih.
Begitu damai yang aku rasakan begitu aku menerima semua ini dengan lapang hati.
Tentang beberapa orang yang sepertinya menikamku, mereka hanyalah Agen Allah Yang diturunkanNya untuk mengasahku.
Kelak kalau pun kami diberiNya kesempatan untuk bertemu mereka, akan aku ucapkan dua kata dalam damai, maafkan kami dan terima kasih atas semua pertemuan kita.

Wednesday, February 9, 2011

Ternyata Sudah DisediakanNya di Sekitar Kita

*Negara Tropis, indah bertabur cinta*

Setelah membongkar serta merapikan lemari, aku jadi menemukan beberapa rok terusan favoritku.
Aku memakainya kembali, dengan berdandan sederhana.
Aku poleskan lipstik warna senada dengan bibirku secara tipis.
Efeknya luar biasa, karena lama tidak berdandan, kulitku jadi kasar kena bedak dan bibirku kering dan pecah kena pulasan lipstik.
Beberapa saat aku panik, tapi aku pendam panikku dengan berpikir jernih.
Pasti ada obat untuk memulihkan semua yang aku alami ini.


Dan seperti luka sebelum diobati sebaiknya dicuci bersih.
Maka aku basuh wajahku dengan air rebusan daun sirih lalu aku bersihkan dengan sabun wajah bersama washlap.
Aku gosok pelan-pelan.
Setelah itu aku keringkan wajahku dengan kaos katun bersih.


Ternyata dari hal sederhana itu terjawab sudah untuk mengobati luka yang timbul hanya karena aku ingin cantik.
Ternyata sudah DisediakanNya di hadapanku bagaimana mengatasi kulitku yang terluka.
Begitu juga dengan cinta, cinta begitu bertabur dihadapan kita kalau hati kita terbuka dengan BerkahNya, hati kita menerima segala bentuk kecantikan yang ada pada diri kita tanpa memaksa memolesnya.
Irasional wanita kalau sudah kadung ingin cantik kembali.
Biar sudah aku begini adanya.

Foto dari http://www.diyinvitationsensation.com/images/hearts_clipart_3.jpg

Tuesday, February 8, 2011

Terbuang

*Negara Tropis panas membakar habis serta memusnahkan iri dan sinis yang menimpaku*


Cuma Cinta Kasih penyirna IRI & SINIS
"Cantik ya menik-menik, lucu, "  Kata Tante yang menyapa gadis usia 5 tahun sambil mencubit pipi si gadis kecil.
"akh lihat aja besarnya nanti jadi apa,  " Kata Teman si Tante memandang sinis si gadis kecil itu.
Tatapan mata si teman Tante itu membekas di hati si gadis kecil sampai si gadis kecil itu beranjak dewasa bahkan sampai dia sudah menjadi seorang Ibu.
Banyak pujian bahkan cercaan pada si gadis kecil itu, mulai dari orang lain bahkan kerabat dekatnya.
Dipuji begitu banyak orang tidak membuatnya sombong dengan sok cantik, malah seringkali membuatnya malu merasa minder.
Dipandang sinis penuh iri hati malah membuatnya merasa biasa dan sangat terbiasa dengan orang yang mencari celah salahnya.
Ditindas ketika masa pertumbuhan dengan dijadikan pesuruh, dijadikan pengawas untuk mengawasi kerabatnya yang asyik berpacaran.
SUDAH TERBIASA
Karena semua yang dialami sampai pernah memandang dirinya rendah, layak dihina, layak dipinggirkan, layak dicaci maki.
Bertahun-tahun selalu terbiasa mudah menerima pandangan yang penuh iri dan sinis.
Aku, si gadis kecil itu.
Kini aku sadari bahwa semua keirian dan sinisme yang ditujukan pada gadis kecil itu adalah BERKAH yang besar untuk mengasah hatinya, bukan meruntuhkan percaya diri dan mengubur nilainya.

Kali ini aku biarkan semua tanpa menyerang hatiku, tanpa merendahkan martabatku.
Terserah kalau ada yang menerima kekurangan dan kelebihanku, yang penting karena aku tahu rasanya bagaimana dicemburui dengan keiriian hati maka aku tidak melakukan hal yang sama.
Aku akan memupuk cinta agar iri hati serta sinisme itu akan sirna.
Aku tahu mereka cuma haus cinta karena itu melihatku dengan iri dan sinis, tidak pernah melihat kelebihanku.
Biarlah begini adanya.

Kembali ke Indonesianya Kita Saja

 *Negara Tropis, begitu melimpah dengan lambaian Pohon Kelapa dan khasiatnya*

Sumber Daya Alam Melimpah di Indonesia
Jenis majalah yang beredar sekarang begitu banyak, bukan hanya jenisnya tapi semua segmen dibidik oleh media.

Sore tadi saya memberanikan diri masuk ke kios majalah tanpa membeli, hanya melihat ragam dan nyambi curi-curi pandang layout majalah (halah kakean gaya padahal yo ora tuku).
Dan meski diplastik rapat saya sudah hapal isinya hihihi
Majala...h tentang "Pria Sehat" mengingatkan saya pada koleksi majalah tersebut milik suami, isinya resep masakan sehat, pengaturan waktu untuk gym, konsultasi seks sehat sampai (ini bagian yg bikin gemas) mode baju olah raga & sepatu olah raga lengkap sedaftar harganya segala  :P  ternyata bukan hanya majalah wanita yang dibidik para kapitalis2 itu.
Kalau dilihat urutan bulannya sampai 12 bulan paling-paling isinya sama hanya diacak saja, lihai ya media itu hihihi.
Pemikiran hidup sehat = ada yang di majalah pria sehat   itu tujuannya jadi semua yang ditawarkan di  majalah itu bakalan seperti dagangan pisang goreng di sore hari yang hujan rintik-rintik alias bakal laris manis  :P
Pria pun biasa berbelanja kalap seperti wanita yang panduannya majalah masa kini Ko*mo atau He*wor*d.
Yang lucu tentang pola pikir Olive Oil itu jauh lebih sehat dari Minyak Kelapa yang kita miliki melimpah di Negeri Indah bernama Indonesia.
Dijajahlah kita oleh produsen Minyak Zaitun A.K.A Olive Oil.
Terang aja Bangsa Mediterania, Eropa & Amerika mengkonsumsi Minyak Zaitun alias Olive Oil karena di tanah mereka Pohon Kelapa yang berlimpah dan bisa menghasilkan minyak alami yang sehat itu tidak tumbuh di tanah mereka, yang ada dan yang mereka olah jadi minyak alami itu adalah Pohon Zaitun (Olive Tree) yang menghasilkan Minyak Zaitun (Olive Oil).
Maka lupalah kita pada minyak kelapa yang sehat itu lalu melabeli minyak kelapa itu minyak yang tidak sehat, minyak penuh lemak jahat hanya karena di majalah kesehatan itu tidak pernah disebut bahkan tidak digunakan di resep masakannya.
Selama kita tidak meminum minyak kelapa sawit untuk pelepas dahaga ya kan tidak mungkin sakit hanya karena makan makanan yang diolah dengan digoreng memakai minyak kelapa atau minyak kelapa sawit. Ya kan ?

Demikian juga tentang jadwal olah raga yang sesuai dengan jam tubuh kita.
Lupalah kita, kita ikuti panduan majalah itu, bahkan jadwal berolah-raga yang mestinya relaksasi menjadi rutinitas keseharusan dan bisa dilakukan bahkan harus setelah jam kantor usai, di saat tubuh kita lelah kita memacunya untuk berolah-raga.
Maka dikatakan kuno dan tertinggal kalau olah raga di pagi hari karena pusat kebugaran buka sampai jam 10 malam dengan sistem member card.
Maka ditertawakanlah kita yang tidak jadi member suatu tempat kebugaran, menjadi pertanyaan ekslusif siapa personal traine kita.
ANEH
Kembali lagi media membawa kita jauh dari Indonesia, jauh dari berpikir sewajarnya.
Bisakah kita kembali ke Indonesia-nya kita saja.
Bukan berarti berpikir secara Indonesia itu kuno.
Yang wajar saja tanpa mengharuskan yang tidak ada jadi ada.

Olah raga itu relaksasi.
Bukan dipaksakan.
Lihat saja yang berolah-raga di pagi hari tetap sehat dan semangat karena olah-raga itu untuk membangunkan jiwa, menyegarkan jiwa.
Senam sehat yang alami yang dilakukan di RRC itu selalu pagi hari, wai tan kung, senam ringan wushu juga dilakukan dengan santai tapi konsisten setiap pagi.
Tubuh kita ada jamnya dan tubuh kita ini ada waktu yang harus kita pahami.
Tubuhku, terlahir tubuh Indonesia, wanita asia yang tidak cocok harus pergi ke pusat kebugaran hanya karena janjian atau pola pikir dari majalah.
Olah raga-ku aku lakukan dengan santai, berjalan pagi setelah sholat subuh sambil menghampiri Mbak Sayur di ujung gang, di malam hari aku biarkan tubuh lelahku beristirahat.
Minyak yang aku pakai memasak bahkan untuk membuat cake kukus untuk anak & suamiku juga minyak sayur , yang wajar harganya sesuai dengan yang tersedia di hadapanku yang disediakan Allahku di Indonesia tercintaku.

*kembali ke Indonesia saja jangan berpaling darinya hanya karena menelan apa yang ada di media*

Foto diambil dari http://s4.hubimg.com/u/504751_f520.jpg

Thursday, February 3, 2011

Pergi Membuatku Mengerti

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air mejadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan..

- Imam Syafii

Dengan jauh dari kenyamanan membuatku mengerti apa arti nasehat tanpa bertahan dengan perasaanku.
Dengan jauh dari kota asalku yang serba mudah membuatku paham bagaimana orang berpendapat meski berbeda dengan pahamku.
Dengan jauh dari kerabat membuatku menjadi jernih memandang mereka tanpa tendensi prasangka dan melihat rendah pemikiran mereka.
Dengan jauh dari kerabat membuatku menghargai apa arti pertemuan, membuatku menghargai hangatnya tawa canda tanpa merasa tersinggung dengan gurauan mereka.
Dengan jauh dari kerabat membuatku meresapi rindu yang melanda.
Menghilangkan rasa sakit dari pandangan yang mencibirkan yang telah lalu, malah mengenang manisnya.
Ternyata begini rasanya pergi dari tempat asal berbekal asa.

Mengenal lingkungan baru membuatku begitu tidak merasa hatiku harus dijaga dengan meninggikan keakuanku.
Dan aku membuka tangan dan hatiku menerima semua Yang Sudah Ditetapkan untukku DariNya.