Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air mejadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan..
- Imam Syafii
Dengan jauh dari kenyamanan membuatku mengerti apa arti nasehat tanpa bertahan dengan perasaanku.
Dengan jauh dari kota asalku yang serba mudah membuatku paham bagaimana orang berpendapat meski berbeda dengan pahamku.
Dengan jauh dari kerabat membuatku menjadi jernih memandang mereka tanpa tendensi prasangka dan melihat rendah pemikiran mereka.
Dengan jauh dari kerabat membuatku menghargai apa arti pertemuan, membuatku menghargai hangatnya tawa canda tanpa merasa tersinggung dengan gurauan mereka.
Dengan jauh dari kerabat membuatku meresapi rindu yang melanda.
Menghilangkan rasa sakit dari pandangan yang mencibirkan yang telah lalu, malah mengenang manisnya.
Ternyata begini rasanya pergi dari tempat asal berbekal asa.
Mengenal lingkungan baru membuatku begitu tidak merasa hatiku harus dijaga dengan meninggikan keakuanku.
Dan aku membuka tangan dan hatiku menerima semua Yang Sudah Ditetapkan untukku DariNya.
aku ingin...
ReplyDeletetapi aku terlalu pengecut untuk itu..
aku berbeda sekarang...
nanti jika ada sela, kan kuceritakan pada dunia, siapa aku saat ini...
Pergilah dengan pikiranmu :-)
ReplyDeleteKalau tidak dengan ragamu, pergilah jiwamu ke arah pemahaman, ke arah pemikiran yang menerima semua keadaan.
Bukankah itu juga "merantau"
;-)