Sunday, August 8, 2010

Penyihir Tua

Negeri Hitam

Kupandangi tongkat sihirku...sudah terlalu lapuk dia meski tidak pudar daya sihirnya
Sudah cukup lama dia setia dengan mantra-mantraku,bekerja keras mewujudkan sihirku.
Lalu kulihat bajuku,warna hitamnya sudah pudar cukup pudar untuk mengalihakan pandangan anak-anak yang takut kepada Si Nenek Sihir Tua ini,pastinya mereka jadi tidak takut lagi padaku.Atau malah mereka menertawakan aku Si Nenek Tua yang konyol dengan topi hitam dan sapu terbangnya.
Tawa anak-anak terlalu kuat daya sihirnya terhadapku,aku tidak mampu melawan senyum indah mereka.
Tangis mereka menyayat hatiku terlalu melebur jahatku,membuatku penuh kasih,membuat daya sihirku lemah.
Senyum anak-anak terlalu indah bagiku,melebur kebencian sihirku.
Sapaan anak-anak padaku...terlalu mesra,meruntuhkan daya sihirku yang kejam.
Aku menyerah karena terlalu tua atau terlalu lemah pada anak-anak...
Entahlah.

Negara Tropis...panas menyengat tak terkira tapi tak cukup kuat melumerkan keceriaan anak-anak,08 Agustus 2010

No comments:

Post a Comment