Aku menyusuri jalan yang biasa aku lewati dulu yang kini asing bagiku.
Ada rasa kehilangan hal-hal yang lalu...ya aku merindukan bangunan kuno TK Indria II di sebelah Hotel Bahagia...aku merindukan Toko Kelontong Ratna di Jalan besar Ciliwung.
Mereka sudah berganti wajah,sudah berganti tampilan.
Sepi...aku menyusuri jalan-jalan yang biasa aku lewati cuma ditemani si kecil Menara.
Sesekali dia bertanya..."apa itu Ma?"...
dan aku pun sesekali bertanya pada diriku sendiri...ini gedung apa ya koq aku gak pernah lihat sebelumnya.
Rinduku berubah...bergeser ke arah tanya dalam diri...yang kurindukan sudah jadi sesuatu yang asing bagiku.
Rinduku pecah...serpihannya tidak membuatku perih merana tapi malah menyiram dingin relung hatiku.
Aku bersyukur dalam hati...bahwa hal yang kuanggap buruk yang aku lalui selama ini adalah berkah yang patut aku syukuri.
Biarlah caci maki menerpaku...biarlah fitnahan menyapaku...biarlah buruk sangka menghajarku...aku menikmati itu semua dengan rasa syukur dengan basuhan air mata yang memecah rindu menjadi serpihan-serpihan indah yang berubah jadi kristal BerkahNya yang aku rasakan syahdunya.
Menara tertidur di sebelahku...aku membelah malam dengan menyusuri jalan-jalan kenangan selama aku tinggal di kota yang nyaman ini,kota yang aku tinggalkan dengan rasa keterpaksaan...dan ternyata meninggalkan kota indah itu adalah pembelajaran yang berharga untukku.
Serpihan rindu itu jatuh di hati berganti menjadi kristal rindu yang indah...
Kelak aku akan kembali lagi dengan cara penyelesaianNya yang indah.
kutulis ini dengan mengenang segala indahmu,dalam suka & duka kau tetap menawan...
*panas terbakar rindu*
No comments:
Post a Comment