Monday, October 18, 2010

Mama, aku lapar . Bagian II

Negara tropis panas menyengat,menguapkan endapan rasa susah 

Pertama kali kami menginjakkan kaki di rumah kecil berdinding kusam itu, Daffa mendekap erat tubuhku, aku pun menggendong erat bayi mungil di dekapanku.
Hatiku memekik...Ya Allah, inikah garisanMu
Aku merana, jelas itu yang aku rasakan.
Untuk bisa masuk ke rumah mungil & kusam yang tidak pernah ada dalam bayanganku itu kami harus melalui 3 gang, sampai gang terkecil inilah rumah itu terdapat.
Aku diam tidak bisa menyembunyikan rasa kecewaku, suamiku menghampiri aku yang diam terpaku di depan rumah itu.
"Maafkan aku ya Ney, ini yang harus kita hadapi saat ini", kata Suamiku berbisik padaku.
Aku mengangguk.

Entah bagaimana prosesnya kami berbenah aku sudah lupa
yang aku ingat malam hari menjelang ketika Daffa sudah mengantuk, dia menangis pelan, terisak-isak menahan tangisnya.
Aku mengusap rambutnya yang tebal dan kucium lembut
"Maafkan Mama & Papa ya Nak," kataku pelan
Dia mengangguk lalu membisikkan kata yang tidak pernah aku lupakan seumur hidupku.
"Mama, sebegini miskinnya kita sekarang bisakah kita kaya lagi?", tanyanya polos.
"Daffa, kalau Allah Menghendaki apapun bisa kita lalui dan kita alami, berdoa ya Nak", jawabku.
"Tapi kita masih kaya hati ya Mama", jawabnya pelan lalu dia tertidur di sampingku.
Sesudah Daffa tertidur pulas, aku menangis, meratap ke Allah Ta' Ala, air mataku membanjiri hatiku, membasuh hangat relung jiwaku.

Esok akan jadi hari yang panjang untuk kami hadapi, selama kami masih hina dihadapan mata manusia, aku ikhlas.
Toh dengan jalan ini Allah Memuliakan kami, menakar semua yang sesuai untuk kami.
Dan aku yakin Allah Tidak Menghinakan aku, Menghinakan kami di hadapanNya.
Dengan begini mataku bisa melihat siapa teman kami sesungguhnya.
Bukankah tubuhku sehat, kenapa mesti aku takut lapar ?
Bukankah suamiku masih bisa berpikir, masih Dianugerahi kemampuan bekerja kenapa aku mesti takut anak-anak akan lapar...
Aku cuma Diminta Allah untuk melalui jalan ini, kenapa aku mesti keberatan ?
Kenapa aku mesti merasa tidak pantas dan tidak layak dengan semua kejadian yang menurutku tidak memihakku?
Aku jelas berperang dalam batinku, mengalahkan perasaan sok benar dan sok bahwa jalan semua ini tidak layak bagiku.
Sudah semestinya keikhlasan jadi jalan terindah.
Dan kalimat dari bibir mungil anakku itu adalah cambuk untuk kami tidak berputus asa...
"Mama tidak akan membiarkan kamu lapar Nak", kalimat ini aku tanamkan dalam hatiku lalu aku panjatkan dalam doa-doaku kepada Allah Semata.


Penempaan fisik serta psikis kami adalah hal terindah yang harus kami lalui.
Suatu saat Allah akan Memberi jalan terindah untuk kami.
Itu Yang aku yakini
"Pertolongan Allah datangnya secepat kilat"
Kalau hanya dengan menahan lapar demi anak saja aku pasti mampu.
Amien


*catatan hati "Uzlah(pengasingan diri) ini Aku Persembahkan utk kehidupan yg jauh lebih baik kelak Hanya Karena Allah Semata" *


5 comments:

  1. Dear Hita,

    Syukuri segala bentuk nikmat dari Allah meski nikmat itu pahit; karena nikmat yang pahit mendewasakan iman.
    Jangan pernah menghujat kehendak Allah; karena kehendak Allah adalah yang terbaik buat kita.
    Yang harus kamu ingat: ga semua orang dapet 'nikmat' seperti kamu. Itu artinya, kamu lebih dipercaya oleh Allah untuk mendapatkan 'nikmat' itu.

    Well, smoga kedewasaan iman kamu dan keluarga bisa melecut iman kami juga.
    Smile Sist,... You are not alone :)

    ReplyDelete
  2. Thank You Iera,
    Alhamdulillah aku merasa DIcintai Allah dan ikhlas dengan segala KetetapanNya :)
    Menyebut AsmaNya menjadi lebih terasa penug cinta.
    Terima Kasih ya Iera...

    ReplyDelete
  3. aq speechless baca ceritamu.....
    suatu saat kamu akan menuai buah dari kesabaranmu sista....
    tetap semangat,,,buat suami dan anak-anak,,,
    aq yakin kamu bisa dan akan lebih bisa......

    ReplyDelete
  4. Mimi Ara :)
    Semua bisa terjadi dengan Izin Allah, cuma DimintaNya aku utk menjalani GarisNya serta sabarku yg harus diasah :) mosok aku menyerah ???
    Terima kasih ya support & persahabatannya utk-ku.

    ReplyDelete