Hidup bergulir cepat karena lalai akan waktu.
Aku sadari itu.
Begitu sabar menjalani waktu yang tepat, Allah Paring keluasan waktu.
Tidak ada lagi perasaan begini : Oo gak terasa ya sudah sore, Oo gak terasa ya sudah berganti tahu. Harusnya terasa kalau kita mempersembahkan ketepatan waktu untukNya. Ampuni kelengahan kami Ya Rabb. Lengah waktu membuat tak terasa semua bergulir cepat.
Sadar aku itu ternyata karena aku lalai akan waktu yang tepat.
Persembahkan ketepatan waktu padaNya, itu ternyata kuncinya agar tak terlalaikan dengan bergulirnya waktu.
Allah Maha Baik.
Kita ini hanya disuruhNya bersabar dalam menjalani suratanNya, apa kita mengingkari jalan yang tersedia untuk kita ini.
Hanya sabar saja.
Kata-kata sederhana tapi berat untuk menjalani tapi sekali lagi tapi tidak khayal untuk dijalani.
Balutan doa memohon kesabaran padaNya selalu.
Kita ini hanya disuruhNya bersabar dalam menjalani suratanNya, apa kita mengingkari jalan yang tersedia untuk kita ini.
Hanya sabar saja.
Kata-kata sederhana tapi berat untuk menjalani tapi sekali lagi tapi tidak khayal untuk dijalani.
Balutan doa memohon kesabaran padaNya selalu.
*bergulirnya usia, semakin licin jalan yang akan dilewati, ilusi pengejaran dunia membuat lengah mempersembahkan waktu yang tepat bagiNya, tidak lagi, tidak lagi. Mohon ampunan selalu atas kelengahanku dan menepatkan diri pada jadwalNya*
hal tersulit yang dilakukan.. sabar.. sabar..
ReplyDeletematur nuwun rawuhipun Mas Agus. Memang kendali diri harus diasah ya, sabar ini kunci segalanya.
ReplyDelete